close
Kabar Nasional

Waspada Erupsi Sekunder, PVMBG Minta Warga Jauhi Semeru

Sumber Foto: Freepik

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan bahwa Gunung Semeru masih berpotensi memuntahkan guguran awan panas guguran  meskipun intensitas dan jarak luncurnya lebih kecil dibandingkan 4 Desember lalu.

Kepala PVMBG, Andiani mengatakan hal ini berdasarkan pentauan aktivitas visual dan kegempaan Gunung Semeru yang saat ini berada dalam status level 2.

“Pemantauan visual dan kegempaan berfluktuatif awan panas guguran masih berpotensi terjadi seiring dengan guguran yang hingga pukul 12.00 tadi siang masih teramati,” kata Andiani dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/12).

Andiani menjelaskan berdasarkan pemantauan secara visual yang dilkukan hingga hari ini, masih terlihat asap putih tebal dari kawah Jonggring Saloko dengan ketinggian 500-1000 meter di atas puncak Gunung Semeru.

Pada malam hari, juga terlihat api diam, sinar api dari kawah Gunung Semeru, dan ujung lidah lava dengan jarak 1.400 meter dari kawah.

“Pemantauan api diam dan sinar api ini berasosiasi dengan material lava yang bersuhu tinggi teramati guguran lava mencapai jarak luncur 200 meter dari ujung lidah lava,” kata Andiani.

Kemudian, mayoritas kegempaan merupakan gempa permukaan yakni, 14 kali gempa letusan, 3 kali gempa guguran, dan 11 kali gempa hembusan.

Kemudian, hujan yang terjadi juga menimbulkan adanya potensi terjadinya erupsi sekunder yang terjadi sepanjang aliran sungai Besuk Kobokan.

Erupsi sekunder bisa terjadi karena material panas  erupsi 4 Desember lalu mengendap di aliran sungai Besuk Kobokan. Saat air hujan dengan suhu rendah bertemu dengan material endapan bersuhu panas dapat menyebabkan terjadinya erupsi sekunder.

“Saat ini suhu endapan masih tinggi dan jika terjadi kontak dengan air permukaan menyebabkan perubahan fasa air menjadi fasa uap bertekanan cukup tinggi,” ujarnya.

Andiani menghimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di daerah aliran sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Sat, serta anak sungai Besuk Kobokan guna menghindari potensi banjir lahar. Khusus Besuk Kobokan, peringatan ini juga berkaitan dengan potensi erupsi sekunder.

Selain itu, ia juga meminta warga tidak beraktivitas di radius 1 Kilometer dari kawah puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah sektor selatan-tenggara.

“Menghindar dan tidak beraktivitas sepanjang alur sungai Besuk Kobokan yang saat ini masih terisi material bersuhu tinggi dan berpotensi terjadinya secondary explosion,” kata Andiani.

Sebelumnya, letusan Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) sore mengakibatkan 46 korban meninggal dunia dan 9 orang lainnya hilang. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi hingga saat ini tercatat mencapai 9.118 jiwa.

Sumber: CNN Indonesia

Tags : erupsierupsi semerugunung

The author Redaksi Sahih

Leave a Response