close
Politik & Hukum

Perang Ukraina dan Relevansinya dengan Kehidupan Kaum Muslim

Sumber Foto: Pixabay

Banyak muslim tampaknya mengabaikan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina —dan Rusia dan Barat pada umumnya. Mungkin kaum muslim merasa bahwa Ukraina bukan negara muslim dan, akibatnya, situasinya tidak akan berpengaruh pada umat.

Ini jauh dari kebenaran dan ada banyak cara umat Islam akan terpengaruh jika perang ini pecah. Mari kita lihat beberapa masalah ini lebih dekat.

Pertama, Ukraina adalah negara mayoritas non-muslim, tetapi, di sini juga ada populasi muslim. Diperkirakan populasi muslim Ukraina berjumlah sekitar 500.000 hingga satu juta orang. Itu berjumlah hanya sekitar di bawah 1% dari populasi Ukraina yang berjumlah 44 juta orang. Orang-orang ini akan terpengaruh secara negatif oleh perang hanya karena menjadi warga negaranya. Kehormatan dan darah seorang muslim adalah suci. Dan penderitaan ribuan umat Islam ini harus menjadi perhatian kita sebagai sebuah umat.

Kedua, Krimea adalah semenanjung Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, setelah pemerintah Ukraina yang pro-Rusia digulingkan oleh protes yang berlangsung selama berminggu-minggu. Krimea memiliki populasi muslim yang lebih besar. Di sini, sekitar 12% dari populasi adalah muslim, sebagian besar Tatar. Ada laporan tentang penindasan sistematis terhadap minoritas muslim. Banyak muslim Tatar juga telah menetap di wilayah Ukraina untuk menghindari penganiayaan di Krimea.

Ketiga, muslim juga memiliki sejarah di Krimea dan Ukraina. Krimea berada di bawah kekuasaan Muslim dari tahun 1313 hingga 1779 ketika wilayah itu dianeksasi ke dalam Kekaisaran Rusia oleh Catherine yang Agung. Dengan demikian, ini adalah bekas tanah Islam seperti Spanyol dan India. Tatar muslim selalu dianiaya di bawah kekuasaan Rusia dan pada tahun 1944 Stalin mendeportasi seluruh penduduk dari tanah air mereka. Ribuan orang terbunuh selama peristiwa kekejaman dan penindasan yang memilukan ini. Mereka hanya diizinkan kembali bertahun-tahun kemudian. Peristiwa memilukan yang dilupakan oleh banyak umat Islam.

Ada satu aspek juga dari sejarah Islam di Ukraina. Istri sultan Ottoman Selim I adalah seorang putri dari Tatar Krimea. Selain itu, harem sultan, juga dikenal sebagai Roxelana, adalah istri sultan Ottoman, Sulaiman the Magnificent. Dia berasal dari Rutenia, Kota Ukraina di sepanjang laut Azov. Saat ini, ada sebuah Masjid di Kota yang dikenal sebagai Masjid Sulaimani yang dibangun untuk mengenangnya.

Keempat, Ukraina secara geografis dekat dengan Turki dan negara muslim berpengaruh ini sudah terlibat hingga taraf tertentu. Turki mendukung Ukraina dan telah menjual teknologi drone ke Ukraina. Presiden Erdogan juga telah menawarkan untuk memediasi akhir yang damai dari krisis tersebut.

Turki berhubungan baik dengan Rusia, tetapi potensi besar untuk konflik tetap ada. Turki dan Rusia saling berhadap-hadapan di Libya, Suriah, dan Azerbaijan. Turki juga merupakan anggota NATO. Turki juga vokal tentang penderitaan Tatar Krimea. Turki akan mencoba menyeimbangkan hubungan antara Timur dan Barat, tetapi keadaan bisa memanas jika terjadi perang. Pada 2018 misalnya, setelah bentrokan mematikan di Selat Kerch, Ukraina menekan Turki untuk memblokir kapal Rusia dari Bosporus. Perang tentu akan menimbulkan ketegangan di Laut Hitam dan perairan strategis.

Kelima, Suriah adalah hotspot lain. Rusia mencampuri perkara Suriah untuk membantu Assad melawan rakyatnya sendiri. Saat ini, ada beberapa militer yang terlibat di Suriah yang berperang dalam berbagai hal. Rusia dapat memanaskan Suriah untuk memberikan tekanan pada Turki. Rusia mungkin juga mendinginkan Suriah karena fokusnya beralih ke Barat. Dan ketegangan dapat meningkat antara pasukan AS dan pasukan Rusia yang dekat satu sama lain di daerah kacau di Suriah Utara, di mana keduanya diadu melawan ISIS tetapi hampir tak saling berhadapan pada sebagian besar perkara lainnya.

Seperti Suriah, ketegangan serupa bisa meletus di Libya, Azerbaijan, dan Balkan, di mana kepentingan geo-politik Barat, Turki, dan Rusia berbenturan.

Keenam, Ukraina juga merupakan pengekspor gandum. Afrika Utara mengimpor sebagian besar gandumnya dari Ukraina, dan ketergantungan ini akan meningkat saat wilayah tersebut sedang memerangi kekeringan dan panen yang buruk di dalam negeri. Perang di Ukraina akan memangkas impor ini, menciptakan kekurangan pangan dan mendorong kenaikan harga pula. Kerusuhan sosial bisa meletus di negara-negara ini jika situasinya tidak ditangani dengan baik.

Ketujuh, skenario terburuk. China dan yang lainnya bisa bergabung dalam konflik, dan perang bisa mengglobal. Bisakah perang global seperti itu berubah menjadi pertempuran nuklir? Meskipun kemungkinannya kecil, itu bukanlah tidak mungkin. Dalam situasi seperti itu, seluruh dunia akan terkena dampak bencana. Untungnya, kemungkinan ini rendah.

Sebagai kesimpulan, kita dapat mengatakan bahwa, meskipun Ukraina bukan negara muslim, perang di sini akan berdampak besar pada kehidupan banyak kaum muslim.

Semoga Allah memudahkan urusan umat. Semoga Dia melindungi kaum muslim dan membimbing orang-orang kafir kepada kebenaran Islam. Islam adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan dan merupakan rahmat bagi seluruh umat manusia.

Penulis: Tim Muslim Skeptic
Penerjemah: Muhajir Julizar
Editor: Nauval Pally Taran

Sumber : Muslim Skeptic

 

Tags : Amerika SerikatbaratmuslimPerangrusiaukraina

The author Redaksi Sahih