close
EsaiResonansi

Bagaimana Menjawab Tantangan Pemikiran Modern: Dengan Quran dan Sunnah Saja? Atau dengan Kalam?

Sumber Foto Ilustrasi: Pixabay

Orang-orang telah mengkritik argumen yang saya ajukan terhadap liberalisme dan modernisme dalam berbagai cara selama bertahun-tahun.

Bertahun-tahun yang lalu, seorang mahasiswa mengatakan kepada saya, Anda tahu, yang Anda butuhkan untuk menyangkal ideologi modern adalah ilmu kalam. Dia bersikeras bahwa yang Anda butuhkan hanyalah kalam klasik untuk menyangkal sekularisme, progresivisme, dll. Saya skeptis. Bagaimana kalam akan mengatasi fluiditas gender? Bagaimana tu akan mengatasi feminisme? Tak ada Jawaban.

Yang lainnya lagi selama bertahun-tahun bersikeras bahwa Anda hanya membutuhkan Quran dan Sunnah. Saya bertanya, bagaimana Al-Qur’an dan Sunnah (semata) dapat kita andalkan terhadap orang-orang yang menolak Al-Qur’an dan Sunnah itu sendiri? Sekali lagi, tak ada jawaban.

Tampak bagi saya bahwa beberapa dari mereka yang selama bertahun-tahun mempelajari domain pemikiran dan pengetahuan Islam tertentu terlalu memaksakan penerapan bidang itu. Bidang itu telah memberi mereka seperangkat alat tertentu dan mereka secara keliru berpikir bahwa alat itu dapat digunakan untuk setiap masalah.

Seperti yang mereka katakan, jika Anda memiliki palu, setiap masalah terlihat seperti paku.

Namun kenyataannya, palu itu tidak cocok untuk masalah tertentu. Anda memerlukan alat khusus untuk masalah khusus itu.

Apa yang akan Anda perhatikan adalah bahwa mereka yang hanya memiliki palu, seiring waktu, banyak dari mereka dan pengikutnya jatuh ke dalam pemikiran liberal dan modernis. Itu karena palu mereka belum mampu secara memadai membantah ideologi-ideologi mengerikan tersebut.

Dan Anda akan melihat bahwa orang-orang ini akan selalu menggunakan “Kita hanya perlu memperbaiki iman kita! Jika kita memperbaiki iman kita dan mengakui bahwa sumber akhlak kita adalah Allah dan kita berserah diri kepada- Nya, hanya itu yang kita butuhkan!”

Perhatikan bagaimana mereka tidak pernah menggunakan argumen ini untuk menyangkal ideologi menyimpang lainnya yang telah mengancam umat di masa lalu. Para ulama masa lalu tidak menanggapi kaum Mutazilah, Jahmiyah, Jabriyah, Murjiah, Syi’ah, dkk., dengan mengatakan, “Perbaiki saja imanmu dan berserah diri kepada Allah! Dan biarkan”. Untuk aliran-aliran sesat itu, para ulama mengembangkan perangkat-perangkat khusus, argumen-argumen khusus, dll.

Akan tetapi, alat-alat itu tidak akan efektif dalam menangani ideologi-ideologi yang berbeda, seperti liberalisme, feminisme, dll. Dan merupakan pengakuan implisit bahwa alat-alat lain ini tidak efektif untuk ideologi-ideologi modern ini ketika seseorang hanya mengandalkan “Perbaiki saja imanmu!”

Ya, memperbaiki iman dan tunduk kepada Allah selalu diperlukan. Saya tidak menyangkal itu. Namun, ada banyak strategi dan jalan argumentatif yang sepenuhnya sejalan dengan Al-Qur’an, Sunnah, dan tradisi keilmuan Islam yang dapat dikembangkan dan digunakan untuk memerangi penyimpangan-penyimpangan modern.

Saya menantikan semua argumen dan strategi luar biasa yang akan dikembangkan oleh Anda semua, muslim pembela Haqq, untuk menghancurkan kepalsuan, insyaallah. Semoga Allah meridai usahamu.


Penulis: Daniel Haqiqatjou

Penerjemah: Muhajir Julizar
Editor: Nauval Pally Taran

Sumber: Muslim Skeptic

The author Redaksi Sahih