close
Opini

Peran Orang Tua dalam Mendampingi Penggunaan Gadget pada Anak di Era Milenial

Sumber Foto: Freepik

Pada era globalisasi ini, teknologi-teknologi makin maju, berkembang pesat. Gadget pun dari tahun ke tahun selalu update. Banyak fitur-fitur yang makin menarik, makin diminati, entah dari kalangan lansia, dewasa, remaja hingga anak-anak. Gadget memiliki banyak manfaat jika digunakan secara tepat, namun juga memiliki dampak negatif jika tidak digunakan dengan tepat. Sebagai contohnya adalah anak-anak yang masih harus diarahkan, jika dalam penggunaan gadget tidak diberi arahan maka bukan tidak mungkin akan menimbulkan dampak negatif.

Penggunaan gadget ini juga memengaruhi pola pikir anak, memengaruhi sikap dan bahkan mental seorang anak. Zaman dahulu sebelum perkembangan gadget makin meluas, anak-anak cenderung memiliki waktu lebih lama untuk bermain bersama teman-teman, bahkan di sana lebih tercipta rasa kekeluargaan antar-sesama teman. Namun, sangat disayangkan pada era sekarang banyak anak yang cenderung bersifat individualis, asik dengan dunianya sendiri, bermain game-game menarik dengan waktu berjam-jam hingga lupa cara berbaur dengan teman-teman sebayanya.

Zaman dahulu banyak permainan-permainan seru yang bisa dilakukan anak bersama-sama, yang dengan adanya waktu bersama-sama akan tercipta rasa saling peduli, juga tercipta komunikasi atau interaksi sosial secara langsung. Komunikasi ini juga penting untuk tumbuh kembang seorang anak. Komunikasi sebagai sarana untuk menyalurkan ekspresi, seperti rasa empati, simpati, negosiasi, dan menghormati orang lain. Ini sangat penting untuk perkembangan anak ke depannya.

Tidak hanya sampai di situ, dampak negatif ini juga memengaruhi akademik seorang anak, prestasi anak pun terkadang juga menurun. Bermain game menjadi lebih menyenangkan daripada harus belajar. Cenderung dengan gadget membuat mereka kecanduan sehingga enggan belajar. Padahal, seharusnya anak-anak memiliki daya ingat yang kuat, dengan hal itu jika seorang anak mempelajari banyak hal-hal yang positif, mempelajari ilmu-ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat karena itu akan sangat bermanfaat untuk masa depan mereka.

Anak merupakan sosok yang mudah menirukan, apa yang dia lihat tak jarang akan dia tirukan. Dan di sini, anak-anak cenderung belum bisa memfilter apa yang seharusnya mereka lihat, apa yang seharusnya mereka dengarkan. Dan sekarang, tidak jarang ada konten yang bersifat kurang baik sehingga anak pun harus benar-benar dijaga dalam menggunakan gadget ini.

Banyak sekali dampak negatif jika anak tidak diberi arahan dalam menggunakan gadget, termasuk bagi fisik; memengaruhi penglihatan dan pendengaran mereka, bahkan ada anak yang bergadang demi bermain game. Selain membuang-buang waktu, hal itu juga memengaruhi kesehatan mereka karena kurang istirahat.

Chemistry antara orang tua dan anak adalah sebuah solusi, tidak ada istilah terlalu sibuk untuk menghabiskan waktu bersama anak. Quality time antara orang tua dan anak (sangat penting) karena anak adalah sebuah amanah yang harus dijaga; sebagai orang tua harus bertanggung jawab penuh terhadap anak. Orang tua merupakan pendidikan utama bagi anak-anaknya, sudah seharusnya orang tua memberi arahan kepada anaknya, memberi tahu mana yang benar dan mana yang tidak benar, mengarahkan sikap, studi, dan sebagainya.

Allah berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 6 (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Ayat ini merupakan sebuah pedoman bahwa kita harus menjadi sebaik-baik orang tua untuk anak kita. Kita harus memahami, menyayangi, mengarahkan, mengawasi, dan menjadi sahabat yang baik untuk anak. Misalnya dalam hal penggunaan gadget, kita tidak boleh lantas membiarkan anak bermain gadget begitu saja, ada batas-batas yang harus diperhatikan, ada durasi waktu yang diberikan, dan konten atau informasi yang diakses pun juga harus diperhatikan. Tidak ada istilah berlama-lama dengan game, anak pun harus diberi kegiatan-kegiatan yang produktif yang hal itu bisa mengalihkan pikiran mereka dari bermain gadget.

Memberikan anak kegiatan produktif seperti halnya memberikan tambahan belajar les, atau mendukung minat bakat anak sedari dini. Terkadang ada anak yang sudah terlihat minat bakatnya di bidang apa, maka di situ orang tua harus mendukungnya serta memberi kesempatan anak untuk mengasah minat dan bakat mereka. Karena masih banyak yang harus dipelajari, belajar tak mengenal usia, kita harus selalu belajar, dan belajar, apalagi anak-anak yang usianya masih kecil justru akan lebih baik jika didukung belajar mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka.

Selain itu, kita juga harus mengenalkan pada anak bahwa hiburan tidak selalu gadget, namun ada hal-hal seru lainnya yang bisa menjadi hiburan untuk anak. Kita harus mencarikan dia teman sebaya, bermain bersama di taman-taman dengan permainan-permainan yang tentunya tidak membosankan, atau bercerita bersama dengan anak. Yang terpenting adalah selalu ada waktu untuk anak, tidak ada alasan terlalu sibuk karena anak adalah anugerah yang benar-benar harus dijaga dengan sepenuh hati.

 

Penulis: Rachmaniah Rumai

Editor: Teuku Zulman Sangga Buana

Sumber: Retizen

Tags : anak-anakdigitalgadgetmilenialsmartphone

The author Redaksi Sahih

Leave a Response