close
BeritaKabar Nasional

Mayoritas Pekerja Migran Indonesia Adalah Pembantu Rumah Tangga

Sumber Foto Ilustrasi: Pixabay

Berdasarkan laporan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), penempatan pekerja migran Indonesia mencapai 24.088 orang per Oktober 2022 silam. Dari jumlah tersebut, tercatat bahwa mayoritas pekerja didominasi oleh pembantu rumah tangga.

Jumlah pekerja migran Indonesia yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga mencapai 6.489 orang.  Di mana jumlah ini setara dengan 26,93% dari total pekerja migran Indonesia pada Oktober 2022.

Setelah pembantu rumah tangga, pengasuh merupakan profesi pekerja migran Indonesia terbanyak kedua, yang mencapai 3.465 orang. Lalu diikuti setelahnya pekerja migran Indonesia yang menjadi buruh perkebunan sebanyak 2.635 orang.

Melansir dari databoks, sebagaimana laporan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), per Januari 2022, pengaduan pekerja migran Indonesia terbanyak berasal dari Malaysia, yakni 64 pengaduan.

Taiwan menjadi negara dengan pengaduan pekerja migran terbanyak kedua, yang mencapai 24 laporan. disusul kemudian oleh Arab Saudi, Hong Kong, dan Polandia.

Secara keseluruhan, jumlah pengaduan pekerja migran pada Januari 2022 berjumlah 146 aduan, turun 21,5% dibanding setahun sebelumnya. Mayoritas dari pengaduan ini disampaikan melalui surat dan ada pula yang secara langsung.

Dari 146 pengaduan, sebanyak 86% masih dalam proses, 8% merupakan pengaduan baru, dan sisanya adalah pengaduan yang telah selesai diproses.

Pengaduan tersebut mencakup banyak kategori. Kegagalan berangkat merupakan kategori pengaduan dengan jumlah terbanyak, diikuti oleh kematian di negara tujuan, rekrutmen ilegal, permintaan pulang, dan penipuan peluang kerja.

Pewarta: M. Haris Syahputra
Editor: Arif Rinaldi

Tags : indonesiakemanusiaanmigranpendidikan

The author Redaksi Sahih