close
Kabar Internasional

Badan Intelijen AS: Asal Covid Mungkin Tak akan Pernah Diketahui

Foto: Pixabay.com

Badan intelijen AS menyatakan mereka mungkin tidak akan pernah dapat mengidentifikasi asal-usul Covid-19, tetapi mereka menyimpulkan itu tidak dibuat sebagai senjata biologis.

Dalam penilitian terbaru tentang dari mana virus itu dimulai, Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) mengatakan penularan dari hewan ke manusia atau kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang masuk akal tentang bagaimana penyebarannya.

Namun, tidak ada informasi yang cukup untuk mencapai kesimpulan yang pasti.

China Mengkritik Laporan Tersebut

Temuan itu diterbitkan dalam laporan yang tidak diklasifikasikan yang merupakan pembaruan dari tinjauan 90 hari yang dirilis oleh pemerintahan Presiden Joe Biden pada bulan Agustus.

Dikatakan bahwa komunitas intelijen masih berbeda pendapat tentang asal virus yang paling mungkin. Empat lembaga menilai dengan “keyakinan rendah” bahwa itu berasal dari hewan yang terinfeksi atau virus terkait.

Akan tetapi, satu lembaga mengatakan dengan “lebih yakin” bahwa infeksi manusia pertama kemungkinan besar berasal dari insiden laboratorium, yang mungkin berkaitan dengan eksperimen atau penanganan hewan oleh Institut Virologi Wuhan.

Laporan itu juga mengatakan bahwa para pejabat China tidak mengetahui keberadaan virus sebelum wabah awal Covid-19 di kota Wuhan, pada akhir 2019. Namun dikatakan China terus menghalangi penyelidikan global dan menolak berbagi informasi.

Otoritas China mengaitkan kasus awal Covid-19 dengan pasar makanan laut di Wuhan, membuat para ilmuwan berhipotesis bahwa virus tersebut pertama kali ditularkan kepada manusia dari hewan.

Namun, awal tahun ini, laporan media AS menunjukkan semakin banyak bukti bahwa virus itu bisa saja muncul dari laboratorium Wuhan, mungkin melalui kebocoran yang tidak disengaja.

Pada bulan Mei, Presiden Biden memerintahkan pejabat intelijen untuk menyelidiki asal-usul virus, termasuk teori kebocoran laboratorium, yang ditolak oleh China.

Menanggapi laporan intelijen, kedutaan besar China di Washington mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Reuters: “Langkah AS yang mengandalkan aparat intelijennya daripada para ilmuwan untuk melacak asal-usul Covid-19 adalah lelucon politik yang sempurna.

“Kami telah mendukung upaya berbasis sains dalam penelusuran asal-usul, dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya memolitisasi masalah ini.”

Sekitar 240 juta kasus Covid-19 telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan lebih dari 4,9 juta kematian.

Penerjemah: Muhajir Julizar
Editor: Nauval Pally Taran

Sumber: BBC

 

Tags : Amerika Serikatcovid-19intelijeninternasionalvirus

The author Redaksi Sahih

Leave a Response