close
Sumber Foto: Kompas

SAHIH.CO – Produksi susu sapi di Indonesia turun drastis akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, Penurunan yang terjadi bahkan sampai 50 persen dari kuantitas produksi biasanya. Bahkan, setiap hari paling sedikit 5 ton susu segar yang dibuang karena tercemar antibiotik.

Sebelum wabah PMK tersebar di Malang, produksi susu segar di Ngantang relatif tinggi, yaitu bisa mencapai 104 ton per hari dari populasi 17.872 ekor sapi. Namun, kini produksinya hanya berkisar 47 ton sampai 51 ton per hari dan berpotensi terus berkurang, dari jumlah sapi perah yang juga terus menyusut.

Ketua KUD Sumber Makmur Ngantang, Malang, Sugiono, mengatakan bahwa dari susu yang masih diproduksi setiap hari itu ada sedikitnya 5 ton yang terkontaminasi residu antibiotik lantaran hewan ternak dalam perawatan pencegahan penyakit PMK.

Di samping itu, Direktur Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Yusup Munawar, menyampaikan jika produksi susu segar dari sapi perah turun sampai 80 persen akibat PMK. Di mana penurunan suplai susu segar ke industri pengolahan susu mencapai 40 persen per hari.

Dilansir dari Sariagri, berikut rincian dampak PMK pada hewan ternak dan produksi susu, per 24 Juli 2022,

GKSI Jawa Barat

Total populasi: 74.005 ekor
Positif PMK: 26.929 ekor
Potong paksa: 2.039 ekor
Mati bangkar: 1.301 ekor
Produksi susu: turun 30% jadi 320 ton/ hari

GKSI Jawa Tengah

Total populasi: 41.320 ekor
Positif PMK: 5.189 ekor
Potong paksa: 319 ekor
Mati bangkar: 129 ekor
Produksi susu: turun 40% jadi 99 ton/ hari

GKSI Jawa Timur

Total populasi: 162.225 ekor
Positif PMK: 61.555 ekor
Potong paksa: 3.217 ekor
Mati bangkar: 806 ekor
Produksi susu: 30% jadi 875 ton/hari.

Dengan kondisi tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) mempertemukan Koperasi Peternak Susu dan Industri Pengolah Susu (IPS). Hal itu guna mengambil berbagai langkah strategis dan cepat demi penanggulangan dampak PMK yang semakin meluas.

“Koperasi Peternak Susu dan Industri Pengolah Susu merupakan mitra, sehingga   pertemuan itu dilakukan untuk memastikan kemitraan berjalan baik. Kementerian Koperasi dan UKM menghendaki kelangsungan koperasi peternak tetap terjamin di tengah dampak wabah PMK dan suplai bahan baku dari koperasi ke industri pengolah tetap berjalan lancar,” ujar Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop, Ahmad Zabadi.

Pewarta: M. Haris Syahputra
Editor: Nauval Pally Taran

Tags : hewanindonesiakesehatanpenyakitPMKsusu sapivirus

The author Redaksi Sahih