close
Kabar Internasional

Lebih dari Setengah Penduduk Dunia Sudah Divaksin Tahap Satu

Foto: Freepik

SAHIH.CO, BANDA ACEH – Hingga hari ini, setidaknya sebanyak 51% dari total populasi dunia telah menerima vaksin dosis pertama. Jika dihitung dari jumlah total populasi dunia, setidaknya hampir empat miliar jiwa di seluruh dunia telah menerima vaksin dosis pertama. Demikian data yang kami dapatkan dari situs Our World in Data.

Dari data vaksin global tersebut, ada lima negara yang berada di daftar teratas negara dengan vaksinasi terbanyak, yaitu China, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Indonesia.

Meski lebih dari separuh populasi dunia telah menerima vaksinasi dosis pertama, ada ketimpangan yang cukup besar terjadi dalam proses vaksinasi tersebut. Dari total keseluruhan vaksinasi global, hanya rata-rata 4,2% orang di negara dengan pendapatan rendah yang telah menerima vaksin.

Ketimpangan vaksinasi yang besar ini membuat beberapa hal yang sedang dikejar secara global turut terhambat, di antaranya adalah upaya penuntasan pandemi. Imbas dari timpangnya vaksinasi adalah kekebalan kolektif yang kian lambat terbentuk sehingga virus yang ada semakin bermutasi dan memperpanjang waktu terjadinya pandemi.

Selain itu, upaya perbaikan ekonomi global juga ikut terhambat. Beberapa negara dengan keadaan ekonomi yang underrated kian terpuruk dengan rendahnya tingkat vaksinasi yang mengakibatkan banyak rencana percepatan ekonomi semakin tertunda.

Dalam upaya menanggulangi ketimpangan vaksinasi yang vokal tersebut, pada pertemuan pemimpin negara-negara G20 akhir Oktober lalu, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa G20 harus menjadi bagian penting dari solusi untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin. Selain memberikan solusi kesenjangan vaksin, Presiden Jokowi sebagai presedensi pertemuan G20 juga mendorong disusunnya mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global.

Ketimpangan vaksinasi tersebut sangat penting untuk dientaskan karena ketimpangan tersebut dapat menjadi penghambat bagi perkembangan global, demikian tegas Henrietta Fore, Direktur Eksekutif UNICEF.

 

Pewarta: Misbahul
Editor: Teuku Zulman Sangga Buana

Tags : covidglobalinternasionalvaksinvaksinasia

The author Redaksi Sahih

Leave a Response