close
Kabar Daerah

BNPB Pantau Wilayah Terdampak Pascagempa Larantuka

Sumber Foto: Freepik

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemantauan kondisi usai gempa magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur. tepatnya 112 kilometer dari Kota Larantuka, dengan laporan sementara terdapat warga yang mengalami luka-luka.

Menurut keterangan pers BNPB yang diterima di Jakarta pada Selasa, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB memantau kondisi setelah gempa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beberapa wilayah dengan laporan sampai dengan pukul 11.28 WIB mengatakan masyarakat berhamburan keluar di Flores Timur akibat guncangan kuat.

Berdasarkan keterangan Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, selain di Flores Timur, guncangan kuat juga dirasakan masyarakat di Sikka, Lembata, dan Manggarai di NTT. Meskipun saat ini keadaan telah kondusif, tetapi  masyarakat di Lembata sempat panik

Berdasarkan laporan sementara yang diterima BNPB, dampak sementara saat ini, seorang warga di Kabupaten Manggarai NTT  mengalami luka-luka. Warga tersebut sudah mendapatkan pertolongan oleh petugas di lapangan.

Guncangan gempa juga dirasakan masyarakat di Kota Makassar dan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Menurut informasi BPBD Kabupaten Selayar, terdapat kerusakan gedung sekolah namun pihak BPBD masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mendeteksi adanya tsunami dengan ketinggian 7 sentimeter berdasarkan pantauan di Marapokot, Kabupaten Nagekeo di NTT pada pukul 10.36 WIB serta Reo di Kabupaten Manggarai pada pukul 10.39 WIB.

BMKG juga telah mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa tersebut. Dalam konferensi pers pada Selasa siang, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan meskipun peringatan dini tsunami akibat gempa magnitudo 7,4 dekat Larantuka telah berakhir,  masyarakat tetap diminta berhati-hati dengan potensi gempa bumi susulan.

Sumber: Antara

Tags : bencanaBNPBgempa

The author Redaksi Sahih

Leave a Response