close
BisnisKabar Daerah

Pencapaian dan Langkah Awal Trading Sulfur PEMA

Sumber Foto: Pixabay

Lifting perdana sulfur telah berhasil dilakukan pada awal 2022, tepatnya pada Rabu, 12 Januari 2022 kemarin. Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi PT Pembangunan Aceh (PEMA) bersama PT Medco E&P Malaka. PT PEMA sendiri merupakan Badan Usaha Milik Aceh (BUMA), sedangkan PT Medco E&P Malaka adalah operator wilayah kerja Blok A.

Lifting perdana ini mencatatkan volume sebesar 1.500 MT dengan menggunakan kapal vessel MV Bistari 8, sebagaimana disampaikan oleh humas Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) melalui akun resmi Instagram. Lifting sulfur ini dimaksudkan untuk mendukung kelancaran dan optimalisasi operasi produksi gas bumi di Blok A. Selanjutnya, aktivitas ini diharapkan pula dapat meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Aceh (BUMA) atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh.

Sejauh ini, terdapat beragam kendala administrasi maupun teknis operasional yang menjadi tantangan dalam proses realisasi. Hanya saja, atas koordinasi yang sistematis dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) serta adanya dukungan dan kerja sama yang baik dengan PT Medco E&P Malaka, Perta Arun Gas (PAG), Pertamina Trans Kontinental (PTK), PHE NSO, dan PT PEMA, lifting tersebut dapat terwujud dan terlaksana dengan lancar tanpa masalah yang berarti.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memberi selamat atas pencapain ini. Dalam akun Instagram resminya ia menulis, “Selamat atas Lifting Sulfur perdana (produksi Medco & PHE NSO) yang merupakan usaha baru dari PT. PEMA sebagai perusahaan ‘traders’ dengan ‘buyer’ Geftri dan Endbuyer RAPP. Alhamdulillah satu lagi bisnis BUMA menjadi kenyataan, untuk kesejahteraan seluruh rakyat Aceh.”

Lifting perdana ini merupakan langkah awal bagi PT PEMA untuk mengembangkan bisnis pada trading sulfur. Strategi PT PEMA dalam aktivitas bisnis ini adalah dengan menguasai lebih dahulu hasil produksi sulfur yang ada di Aceh, kemudian membina hubungan baik dengan para customer.

Selanjutnya, PT PEMA juga berencana mengimpor sulfur dari luar daerah guna memenuhi permintaan dalam negeri. Selain trading sulfur, ke depannya PT PEMA juga berencana mengolah sulfur menjadi produk asam sulfat untuk memasok kebutuhan PT PIM, dengan membangun pabrik asam sulfat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.

Selain untuk meningkatkan nilai tambah dari sulfur, hal ini juga dapat menyerap banyak tenaga kerja di wilayah Aceh, terutama masyarakat di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Untuk semua ini, kami mengharapkan adanya dukungan dari semua pihak untuk kelancaran usaha ini. Demikian keterangan Hasballah, Direktur Migas dan Pertambangan PT PEMA kepada sahih.co.

 

Penulis: M. Haris Syahputra
Editor: Teuku Zulman Sangga Buana

Tags : bisnisekonomiPEMApemerintah Aceh

The author Redaksi Sahih