close
Kabar Internasional

Presidensi G20 Menargetkan 40 Persen Penduduk Dunia Sudah Divaksin Akhir 2021

Foto: Freepik.com

SAHIH.CO, ROMA – Presidensi G20 Italia menargetkan 40 persen dari  penduduk dunia sudah divaksin Covid-19 pada akhir tahun ini dan 70 persen hingga pertengahan 2022, demikian pernyataan dari Menkeu Sri Mulyani.

“Ini berarti membutuhkan dukungan terutama negara-negara miskin yang jumlah vaksinasinya masih rendah,” katanya dalam Konferensi Pers terkait Pertemuan G20 secara daring di Jakarta, Minggu.

Di lain sisi, Sri Mulyani menjelaskan bahwa ekonomi global belum pulih sepenuhnya,  di antara penyebabnya adalah tidak meratanya akses vaksin di seluruh dunia.

Sri Mulyani mengatakan masih terdapat negara yang persentase vaksinasinya kurang dari 3 persen seperti di sejumlah negara Afrika, bahkan rata-rata vaksinasi di negara-negara miskin baru mencapai 6 persen dari total penduduknya.

Sementara itu tingkat vaksinasi di negara-negara maju sudah lebih dari 70 persen, bahkan di beberapa negara mendekati 100 persen dan boosting vaksin Covid-19 juga telah dilakukan.

Oleh karenanya, Sri Mulyani menyebutkan di antara hal yang disepakati  dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan tingkat global adalah  membangun mekanisme pencegahan pandemi.

Penyiapan pencegahan ini harus dilakukan karena pada kenyataannya dunia tidak siap menghadapi pandemi, seiring telah menghabiskan biaya 12 triliun dolar AS, 5 juta orang meninggal, dan 259 juta orang terkena Covid-19.

Persiapan menghadapi pandemi ini akan sangat berkait dengan ada atau tidaknya kesepakatan mengenai protokol kesehatan antar negara, pengaturan pengelolaannya, serta pendanaan.

“Kita punya WHO namun dalam hal ini biasanya WHO bicara mengenai standar saja tapi tata kelola untuk enforcement tidak ada,” ujarnya.

Hal tersebut sekaligus melatarbelakangi pembangunan kesehatan global yang perlu diperkuat baik terkait upaya kolaborasi antarnegara maupun akses terhadap vaksin sehingga adil, terjangkau, aman, dan berkualitas.

“Ini yang sering disebut sebagai global public goods juga termasuk terapi dan diagnostik serta alat pelindung,” katanya.

Selain itu, dalam Presidensi G20 ini juga disepakati protokol kesehatan antarnegara ketika terjadi outbreak pandemi mengingat selama ini terdapat fragmentasi.

Fragmentasi yang dimaksud adalah setiap negara membuat keputusan yang malah menyebabkan ekonomi dan penularan Covid-19 semakin menyebar.

Presidensi G20 turut menyepakati  join finance health task force atau satuan kerja antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan di bawah G20 untuk menyiapkan pencegahan, kesiapan, dan respons, dari pandemi.

“Task force ini dipimpin Menteri Keuangan Indonesia dan Italia,” tegasnya.

Sumber: Antaranews

Tags : covidG20internasionalvaksinasi

The author Redaksi Sahih

Leave a Response