close
KalamResonansi

Liberalisme Menghancurkan Cinta dan Syariah Menumbuhkannya

Sumber Foto Ilustrasi: Pixabay

Liberalisme mematikan cinta. Ini karena hubungan cinta membutuhkan kewajiban dan tanggung jawab.

Kewajiban anak yang harus menaati orang tua dan kewajiban orang tua yang harus memenuhi kebutuhan anak-anak mereka menciptakan ikatan cinta yang kuat.

Kewajiban istri untuk setia kepada suaminya dan kewajiban suami untuk menafkahi istri menciptakan ikatan cinta yang kuat.

Kewajiban masyarakat untuk menghormati dan mengikuti pemimpin dalam kebenaran dan kewajiban pemimpin untuk melindungi masyarakat menciptakan ikatan cinta yang kuat.

Kewajiban kita untuk menyembah Allah dan rahmat Allah dalam memberikan kita segala sesuatu yang kita butuhkan menciptakan ikatan cinta yang kuat.

Cinta yang dihasilkan dalam hubungan ini adalah alamiah. Begitulah pikiran dan hati kita bekerja. Perasaan ketergantungan dan tanggung jawab timbal balik yang berasal dari hubungan hierarkis ini secara alami menghasilkan cinta.

Namun, liberalisme mengatakan bahwa kewajiban adalah bentuk penindasan, hierarki adalah bentuk penindasan, dan bahwa kita harus selalu berjuang untuk kebebasan dari semua kewajiban dan demi kesetaraan dalam segala hal.

Anak-anak tidak seharusnya menjadi “budak” bagi orang tuanya.

Istri tidak seharusnya menjadi “budak” bagi suaminya.

Masyarakat tidak boleh menjadi “budak” bagi pemimpin mereka.

Manusia tidak seharusnya menjadi “budak” Tuhan.

Semua harus setara dan mandiri.

Itu menghancurkan kewajiban dan tanggung jawab yang menjadi dasar hubungan cinta.

Itulah sebabnya mengapa masyarakat liberal berantakan dan mengalami depresi pada tingkat epidemi. Orang-orang ini merasa sendirian dan terisolasi. Itulah hasil dari kebebasan yang telah memutuskan segala ikatan makna yang memberi tujuan hidup.

Islam, di sisi lain, memperkuat ikatan ini dengan memformalkan hubungan hierarkis dan kewajiban yang dituntut dari satu sama lain. Ini adalah Syariah dan diajarkan melalui ilmu-ilmu Islam: fikih, akidah, tazkiyyah, dll.

Syariah mengampenyekan cinta.


Penulis:
Daniel Haqiqatjou

Penerjemah: Muhajir Julizar
Editor: Nauval Pally Taran

Sumber: Muslim Skeptic

Tags : cintaislamliberalismemasyarakatmuslimsyariah

The author Redaksi Sahih