close
BeritaKabar InternasionalPolitik & Hukum

Karim Benzema Menggugat Politisi Sayap Kanan Prancis karena Mengaitkannya dengan Ekstremisme

Sumber Foto: Kompas

Pesepakbola Prancis, Karim Benzema menggugat seorang politisi sayap kanan karena mengaitkan bintang Real Madrid itu dengan ekstremisme Islam, media Prancis melaporkan pada hari Kamis.

Striker berusia 34 tahun itu menuntut Damien Rieu, anggota partai sayap kanan Prancis Reconquête, atas pencemaran nama baik untuk dua twit yang diposting Rieu pada tahun 2020, menurut harian Prancis Le Parisien.

Dalam salah satu twit, Rieu memosting foto Benzema bersama Nourdine Mamoune, seorang imam untuk salah satu kota Prancis, Meaux, timur Paris.

“Menarik untuk mengetahui bahwa @benzema mengunjungi Imam Nourdine Mamoune, [yang rumahnya] baru saja digerebek,” kata Rieu pada 23 Oktober 2020.

Hanya beberapa jam sebelum twit Rieu, rumah Mamoune telah digerebek oleh polisi Prancis, beberapa hari setelah guru sekolah Prancis, Samuel Paty dieksekusi oleh simpatisan ISIS. Polisi tidak mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Mamoune setelah penggerebekan, Le Parisien melaporkan.

Sebulan kemudian, Rieu memposting twit dengan foto Benzema berpose dengan jari telunjuk terangkat—isyarat iman bagi umat Islam.

Foto Benzema diposting bersama dengan tiga foto pria bersenjata lainnya—beberapa di antaranya anggota ISIS—melakukan gerakan yang sama.

“Saya pikir @benzema ingin mengirimi kami pesan,” tulis twit Rieu.

Rieu memosting gambar panggilan pengadilannya ke Twitter pada hari Selasa, mengatakan: “Karim ingin saya tutup mulut… katakan padanya bahwa saya telah memenangkan semua persidangan saya.”

Partai-partai sayap kanan semakin menjadi bagian dari arus utama politik Prancis. Marine Le Pen, pemimpin partai sayap kanan National Rally, berada di urutan kedua dalam pemilihan presiden Prancis, memenangkan lebih dari 40 persen suara.

Pemerintah tengah Prancis telah dituduh menerapkan kebijakan islamofobia.

Benzema, yang lahir di Prancis dan keturunan Aljazair, pernah mengalami masalah pengadilan.

Striker itu dihukum tahun lalu karena terlibat dalam upaya memeras mantan rekan setimnya di Prancis, Mathieu Valbuena dengan rekaman seks. Dia telah mengajukan banding atas putusan tersebut.

Penerjemah: Muhajir Julizar
Editor: Arif Rinaldi

Sumber: The New Arab

Tags : benzemaekstremeropaislammuslimprancisradikalrasismesepak bola

The author Redaksi Sahih